Senin, 07 Mei 2012

Contoh Perusahaan yang Pailit



Perusahaan pelopor film fotografi  adalah Eastman Kodak Corporation. Kodak merupakan merk kamera yang terkenal didunia. Tapi itu dulu, karena kenapa? Perusahaan tersebut ternyata saat ini sudah dinyatakan pailit. Dari situ muncul beragam penelitian tentang penyebab kebangkrutan perusahaan tersebut.
Dari hasil penelitian disebutkan bahwa salah satu penyebab Kodak akhirnya gulung tikar adalah karena gagap beradaptasi dengan kehadiran kamera digital. Padahal mereka sebenarnya sudah menciptakan kamera digital berpuluh tahun lalu. Sejak 1888, George Eastman menciptakan sebuah mesin yang menangkap gambar pada pelat kaca besar. Tak puas dengan terobosan itu, dia melanjutkan untuk mengembangkan film roll dan kemudian kamera Brownie. Selanjutnya pada 1960, Kodak mulai mempelajari potensi komputer dan membuat terobosan besar di tahun 1975, saat salah satu insinyur, Steve Sasson, menemukan kamera digital. Kamera ini mampu menangkap gambar hitam putih dalam resolusi 10.000 piksel.
Namun sayang, karena takut akan kanibalisasi membuat penemuan mereka itu tidak ditindaklanjuti. “Mengapa kita harus mengkanibalisasi diri kita sendiri?” demikian anggapan yang dilontarkan oleh pihak manajemen seperti dilansir Thesundaily, Jumat (20/1/2012).
Selanjutnya pada tahun 1992, Don Strickland, mantan Vice President pernah meminta untuk merilis kamera digital, namun juga tidak mendapat ijin.
Akhirnya apa mau dikata, ketakutan akan ‘memakan’ produk sendiri ini akhirnya malah menyebabkan pendatang baru menghajar Kodak. Di akhir tahun 90-an kamera digital dari berbagai vendor mulai meledak, sedang Kodak sendiri masih berjalan di tempat. Kerugian yang terus menerus membuat perusahaan yang sudah berusia seabad itu akhirnya minta perlindungan kebangkrutan. Sejak tahun 2007, Kodak terus merugi. Bahkan nilai pasarnya merosot tajam menjadi hanya US$ 150 juta dibandingkan US$ 31 miliar 15 tahun silam.
Dari tahun ke tahun, kondisi Kodak terus memburuk. Spekulasi bangkrutnya Kodak sudah dimulai sejak tahun 2011 lalu, sebelum akhirnya perusahaan resmi membuat pengumuman pendaftaran kebangkrutan chapter 11 pada Kamis (19/1/2012). "Setelah mempertimbangkan keuntungan Chapter 11 pada saat ini, Dewan Direksi dan seluruh tim manajemen senior secara bulat meyakini bahwa ini adalah langkah yang penting dan hal benar yang dilakukan untuk masa depan Kodak," ujar CEO Kodak Eastman, Antonio Perez seperti dikutip dari AFP.

Hingga akhir September, total aset Kodak sebesar US$ 5,1 miliar dengan kewajiban US$ 6,75 miliar. Pendaftaran Kebangkrutan dilakukan di Pengadilan Kebangkrutan AS di Distrik Bagian Selatan New York. Unit Non-AS yang tidak dimasukkan dalam perlindungan kebangkrutan akan terus membayar kewajiban pada pemasoknya. Perlindungan kebangkrutan itu akan memberikan Kodak waktu untuk menemukan pembeli atas 1.100 paten digital, yang merupakan nilai kuncinya. Perlindungan ini juga memungkinkan mereka merampingkan bisnis sehingga tetap bisa membayar sekitar 19.000 karyawannya. Pada masa jayanya di era 1980-an, Kodak tercatat memiliki 145.000 pekerja. Seperti dikutip dari Reuters, Kodak mengaku telah mendapatkan fasilitas pinjaman US$ 950 juta selama 18 bulan agar bisa tetap hidup. Kodak saat ini 'dikawal' oleh penasihat dari bank investasi Lazard Ltd yang telah membantu Kodak mendapatkan pembeli paten digitalnya. Penasihat lain adalah FTI Consulting Inc. Mereka diharapkan bisa membantu Kodak 'hidup' lagi menjadi perusahaan yang lebih ramping dan menguntungkan.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar