Joko Widodo atau lebih dikenal sebagai Jokowi begitu fenomenal saat ini. Tentu saja hal ini
terjadi tidak lepas dari kemenangannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 pada
putaran ke dua untuk periode 2012 - 2017. Beliau dilantik pada tanggal 15 oktober 2012.
Sosok yang kalem, serta
terkenal dengan gaya baju kemeja kotak-kotak warna warni yang selalu dipakainya
dalam masa kampanye Pilkada Jakarta 2012 ini lahir di Surakarta, 21 Juni 1961. Joko
Widodo lahir dari keluarga miskin yang tinggal di daerah bantaran kali yang
kumuh di Surakarta, Jawa Tengah. Anak pertama dari empat bersaudara ini lahir
dari keluarga penjual kayu, pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi . Sebagai
keluarga penjual kayu, Joko kecil tumbuh sebagai anak yang terbiasa hidup
susah. Kadang sulit makan dan membayar sekolah adalah salah satunya. Meski
begitu ia dikenal sebagai anak yang tidak nakal, walau begitu ia sangat suka
main seperti anak-anak lain pada umumnya. Kegiatan yang sering ia lakukan
semasa kecil adalah memancing ikan, main layang-layang, dan bermain sepakbola.
Ada cerita unik yang dilakukannya ketika kecil yaitu dirinya suka sekali mandi
di sungai di belakang rumahynya sambil mencari telur bebek di dekat sungai.
Meski begitu, pria asli Solo ini tetap memiliki prestasi luar biasa di kelasnya. Padahal ia sendiri mengaku tak begitu rajin belajar, karena dahulu ia sering membantu orangtuanya. Lulus SMA, Joko hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana. Universitas Gajah mada (UGM) jurusan Teknologi Kayu menjadi pilihannya untuk belajar. Jurusan itu ia ambil karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi tukang kayu.
Meski begitu, pria asli Solo ini tetap memiliki prestasi luar biasa di kelasnya. Padahal ia sendiri mengaku tak begitu rajin belajar, karena dahulu ia sering membantu orangtuanya. Lulus SMA, Joko hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana. Universitas Gajah mada (UGM) jurusan Teknologi Kayu menjadi pilihannya untuk belajar. Jurusan itu ia ambil karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi tukang kayu.
Meski baru tingkat
satu, Joko telah menemukan tambatan hati. Gadis cantik nan sederhana yang
bernama Iriana menjadi kekasihnya. Dia adalah teman adiknya yang sering main ke
rumahnya. Bahkan sejak kenal dengan gadis itu, Joko tak pernah pindah ke lain
hati sampai memutuskan menikah pada 24 Desember 1986.
Setelah lulus menjadi
sarjana Kehutanan tahun 1985, Joko bekerja di sebuah BUMN di Aceh. Tak berapa
lama tepatnya hanya 1,5 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Solo merintis
bisnis mebel dengan modal minus. Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis mebelnya
menjadi cerita tersendiri bagi Joko Widodo. Dan mebel pertama yang dibuatnya
adalah bedroom set. Dulu ia hanya menjualnya di daerah Solo saja, tapi setelah
tiga tahun ia mampu menjualnya hingga ke luar negeri.
Ada cerita dibalik nama
tenar Jokowi yang kini banyak dikenal orang. Ketika aktif menangani bisnis mebel dan punya buyer
asal Perancis, Mircl Romaknan. Buyer tersebut mengaku bingung, karena Mircl
yang membeli mebel dari Jepara, Semarang dan Surabaya selalu bertemu dengan
orang bernama Joko. Nah pas di Solo, Mircl bertemu dengannya yang juga disapa
Joko. Dan untuk membedakan dengan Joko-Joko lainnya, buyer asal Perancis itu
pun memanggilnya dengan nama Jokowi.
Sejak saat itulah, nama
Jokowi tetap dipakainya sampai saat ia mencalonkan diri menjadi walikota Solo.
Awalnya menjadi walikota bukanlah cita-citanya, karena keinginan menjadi
walikota datang dari teman-temannya di Asosiasi Industri Mebel Indonesia
(Asmindo) yang anggotanya adalah para pengrajin kayu. Dimana Jokowi sendiri
adalah ketua Asmindo saat itu dan mereka jugalah yang menyemplungkan Jokowi ke
dunia politik. Beliau menjadi walikota untuk 2 kali periode yaitu tahun 2005-2015.
Saat menjadi walikota,
ada beberapa gebrakan yang membuat namanya terangkat dan banyak dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Salah satunya saat ia menjadi duta mobil Esemka yang
dibuat oleh siswa-siswa SMK di Solo. Bahkan Jokowi dan wakilnya menggunakan
mobil Esemka menjadi mobil dinasnya. Tidak heran jika beliau sangat dicintai
dan dibanggakan oleh warga Solo. Pendekatan pada masalah kemasyarakatan
membuatnya begitu dikagumi. Misalnya saja dikabarkan Jokowi tidak pernah
mengambil dan mempergunakan gajinya sebagai Walikota selama memimpin Solo, atau
cara beliau berkomunikasi langsung dan terbuka dengan masyarakat lewat tatap
langsung atau siaran langsung dari televisi Lokal secara rutin. Masih banyak lagi
gebrakan gebrakan yang dilakukan oleh walikota Solo ini sehingga saat ini Solo
sudah sangat maju dan penataan kotanya pun sudah rapi. Dengan pengalamannya memimpin
dan membawa kemajuan seperti di Solo semoga bisa menjadi modal Jokowi untuk
membawa kemajuan untuk DKI Jakarta. Semangat Pak Jokowi warga Jakarta menunggu
gebrakan-gebrakan barumu.
Sumber :